Selasa, 25 Maret 2008

Apresiasi Sastra Angkatan 20-an (new)

Gembala M. Yamin

Kehidupan seorang anak gembala yang begitu sederhana dan apa adanya. Membuat semua orang merasa kasihan dengan apa yang dijalaninya. Hanya sendirian di tengah lapang hanya berkawan hewan ternaknya. Begitulah nasib yang harus dijalaninya. Ketika siang saat terik matahari terasa begitu dekat dengan kepala dia hanya mampu berteduh dipepohonan rindang di sekitarnya. Membawa ternak sepanjang hari dari pagi hingga petang. Untuk menghibur diri ketika telah datang lelah dia biasanya memainkan serunai (seruling) mengalun sangat indah seperti keindahan alam semesta dan dia seolah tengah bercengkrama dengan alam yang hijau dan permai.

Tanggapan Pembelajaran Kalimat Bahasa Indonesia Dengan Pola Spiral Pada Program Pendidikan Sekolah Dasar

Penguasaan akan kalimat dalam bahasa Indonesia bagi guru sekolah dasar itu sangat penting untuk dimiliki. Hal itu merupakan salah satu standar kompetensi bagi siswa. Oleh karena itu Pembelajaran Kalimat Bahasa Indonesia dengan Pola Spiral Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar itu sangat penting karena sebagai mahasiswa PGSD yang sedang dibentuk untuk menjadi seorang pengajar di sekolah dasar kita diharuskan lebih menguasai akan pembelajaran kalimat. Karena kita sebagai guru akan mengajarkannya kepada siswa, apabila kita sebagai pengajar saja tidak menguasainya maka bagaimana jika kelak kita mengajarkan pada anak didik kita. Karena kurangnya penguasaan kalimat menjadi penyebab rusaknya pemahaman siswa terhadap bahasa Indonesia. Hal itu akan berdampak buruk juga pada keterampilan siswa lainnya seperti berbicara dan menulis. Lebih lanjut lagi penguasaan kalimat bagi guru maupun siswa akan berpengaruh kepada komunikasi antar keduanya dalam pengajaran atau penyampaian materi (KBM).

Selasa, 18 Maret 2008

Teori Pembelajaran Menulis dan Membaca di SD

MENULIS AWAL (New)

Vokal :
a
= asi - ambil - aku
i = izin - ibu - ikan
u = usia - ujung - ukir
e = esa - ember - enggan
o = obat - orang - obor

Konsonan I :
c
= cucu - caci - cicak
d = datang - dadu - domba
g
= gajah - gambar - gerak
j = jerapah - jinak - jamu
y = yoga - yatim - yodium
w = wajah - wajan -wangi

Konsonan II :
b = bunda - basi - bunga
h = hari - hasil - harimau
k = kain - kambing - kertas
l
= laci - libur - lebaran
t
= tikus - tempe - tragedi

Konsonan III :
m
= musim - mata - makan
n = nasi - nasib - nomor
s = susu - sapi - segar
p = perempuan - pagi - pasar
r = rahasia - rasa - rusa

Selasa, 11 Maret 2008

Teori Pembelajaran Menulis dan Membaca di SD

MENULIS AWAL

Vokal : a = aca - ai - apa - api
i = isi - isu - isa
u = uban - umi - ubin
e = esa - eki - elok
o = opor - obeng - obat

Konsonan I :
c = cabai - cicak - cacing
d = dadu- dahi - dasi
g = gigi - gusi - gasing
j = jalan - jorok - jelek
y = ayam - sayur - sayang
w = wanita - tawar - wahyu

Konsonan II :
b = baju - becak - bisa
h = akhir - halus - habis
k = kapal - kasur - kuku
l = lalat - lilin - libur
t = tipis - hati - tinta

Konsonan III :
m = masih - ambil - hama
n = nasi - hantar - nenek
s = susah - rasa - usai
p = panggil - pijit - alpa
r = rambut - iris - robek - roti

apresiasi sastra angkatan 20an

dari sajak M.Yamin yang berjudul Bahasa, Bangsa, Indonesia Tumpah darahku dan Ibarat tema yang dominan adalah kecintaan akan bahasa dan bangsa. karena M. Yamin ingin menggambarkan keadaan pada saat itu yang memang Indonesia tengah dijajah. M. Yamin dan para penulis sajak lainnya berusaha membangun motivasi para pemuda Indonesia dengan karya-karyanya.

selain bertemakan kecintaan akan bahasa dan bangsa para penulis juga membuat sajak dengan tema keindahan alam dan rasa syukur kepada Tuhan. itu adalah yang menjadi khas angkatan 20an. M. Yamin juga menulis sajak-sajak denganb tema keindahan. sedangkan sajak karya Rustam Efendi dan Sanusi Pane mengusung tema-tema yang sama yaitu tentang keindahan alam dan rasa syukur kepada Tuhan. namun Rustam Efendi dan Sanusi Pane banyak menggunakan irama dan rima yang teratur. itupula yang menjadi ciri khas angkatan 20an selain itu bahasa yang digunakan berirama Melayu.